CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Selasa, 13 Januari 2009

Konsep Pemikiran Plato Terhadap Matematika

Konsep pemikiran Plato berawal dari pertemuannya dengan para pengkut Pythagoras yang menyebar di segenap koloni Yunani di Sisilia dan Italia bagian selatan. Penemuan Pythagoras tentang hubungan antara angka dan harmoni musik telah membuatnya percaya bahwa angka-angka merupakan kunci memahami alam semesta. Segala sasuatu bisa dijelaskan dengan angka, yang barada dalam suatu realitas abstrak, diluar jangkauan kenyataan sehari-hari.

Teori tersebut berpengaruh amat mendalam pada diri Plato. Ia menjadi percaya bahwa realitas yang sebenarnya itu abstrak. Apa yang dimulai dengan angka dalam filsafat Pythagoras pun berubah menjadi bentuk atau idea-idea murni dalam filsafat Plato. Ciri utama filsafat Plato adalah teori Idea (atau bentuk) yang terus dikembangkannya selama hidup. Artinya, teori Plato yang sampai ke tangan kita sudah dalam berbagai versi, sehingga teori itu dengan sendirinya memberikan materi yang cukup untuk didiskusikan oleh para filsuf di masa-masa sesudahnya.

Bagi plato yang penting adalah tugas akal untuk membedakan tampilan (penampakan) dari realita (kenyataan) yang sebenar-benarnya. Menurutnya ketetapan abadi/permanent, bebas untuk dipahami adalah hanya merupakan karakteristik pernyataan-pernyataan matematika. Plato yakin bahwa terdapat objek-objek yang permanent, tertentu bebas dari pikir yang anda sebut “satu”, “dua”, “tiga” dan sebagainya. Bagi Plato Matematika bukanlah idealisasi aspek-aspek tertentu yang bersifat empiris akan tetapi sebagai deskripsi dari bagian realitanya.

Plato memiliki konsep sendiri bahwa matematika merupakan bayangan cermin struktur realitas yang sebenarnya. Hal ini dapat dicontohkan dari cara kita memandang sebuah lingkaran. Setiap kita menggambarkan lingkaran, kadang lingkaran tersebut berbentuk lonjong dan kita menganggap lingkaran tersebut tidak baik. Untuk menilai sesuatu pasti kita mempunyai dasar-dasar penilaian. Kita dapat menentukan dan menilai mana lingkaran yang yang baik dan tidak baik. Dan kadang kita meniai sebuah lingkaran itu sudah sempurna. Padahal seberapa teliti kita menggambar lingkaran dan ketepatan alat yang kita pakai pasti akan ada penyimpangan dari gambar lingkaran yang sempurna. Plato menyebut sesuatu yang sempurna sebagai forma (forms), dan dunia nonragawi yang mengandungnya dia disebut dunia forma (world of forms) atau dunia Idea.

Pemikiran Plato telah banyak menginspirasi para filsuf-filsuf lainnya untuk mengembangkan pemikiran-pemikirannya. Pemikiran Plato juga menyiratkan pesan moral dan religious, bahwa sesuatu yang sempurna hanya milik Tuhan. Walaupun ada yang setuju dan tidak setuju dengan pemikiran Plato, menurut saya Plato tetaplah filsuf yang sangat luar biasa!

Referensi :
http://pidisme.multiply.com/journal/item/3/Realita_Sejati_dalam_Dunia_Plato
http://naythea.multiply.com/journal/item/29/Antara_Matematika_dan_Filsafat

Alfian Tyas Kurniawan
07301244016
Pend.Mat NR C 07

0 komentar: