CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Selasa, 13 Januari 2009

Konsep Matematika Dienes

Zoltan P. Dienes adalah seorang matematikawan yang berpendapat bahwa pada dasarnya matematika dapat dianggap sebagai studi tentang struktur, memisah-misahkan hubungan-hubungan diantara struktur-struktur dan mengkatagorikan hubungan-hubungan di antara struktur-struktur. Dienes mengemukakan bahwa tiap-tiap konsep atau prinsip dalam matematika yang disajikan dalam bentuk yang konkret akan dapat dipahami dengan baik. Ini mengandung arti bahwa benda-benda atau obyek-obyek dalam bentuk permainan akan sangat berperan bila dimanipulasi dengan baik dalam pengajaran matematika.
Dienes berpendapat bahwa konsep-konsep matematika akan berhasil jika melalui beberapa tahap, antara lain :
1. Permainan Bebas (Free Play)
Dalam tahap ini anak didik diberikan kebebasan untuk bermain. Anak didik tidak perlu diarahkan dan dikonsep. Sebagai contoh anak didik diberikan permainan mengelompokkan kotak sesuai dengan warnanya. Dari kegiatan ini anak didik mulai dikenalkan dengan konsep warna dan tebal tipis suatu benda.

2. Permainan yang Menggunakan Aturan (Games)
Setelah dikenalkan dengan berbagai bentuk benda, anak didik diminta untuk mengelompokkan benda-benda tersebut sesuai bentuknya atau ketebalannya. Anak-anak akan mulai mengenal suatu konsep bentuk benda dan akan mulai berpikir serta menolak bentuk benda yang tidak sesuai atau sama.

3. Permainan Kesamaan Sifat (Searching for communalities)
Tanpa mengubah keabstrakan benda, anak didik diminta untuk mencari sesuatu yang sama dari benda tersebut. Dari kegiatan ini anak didik dapat mengenal dengan sendiri konsep kesamaan sifat dari suatu benda.

4. Permainan Representasi (Representation)
Merupakan tahap pengambilan sifat dari beberapa situasi yang sejenis. Para anak didik menentukan representasi dari konsep-konsep tertentu. Setelah mereka berhasil menyimpulkan kesamaan sifat yang terdapat dalam situasi-situasi yang dihadapinya itu. Representasi yang diperoleh ini bersifat abstrak, Dengan demikian telah mengarah pada pengertian struktur matematika yang sifatnya abstrak yang terdapat dalam konsep yang sedang dipelajari. Contoh kegiatan anak untuk menemukan banyaknya diagonal poligon (misal segi dua puluh tiga) dengan pendekatan induktif seperti berikut ini.

5. Permainan dengan Simbolisasi (Symbolization)
Merupakan tahap merumuskan konsep-konsep yang dipelajari dengan simbol matematika atau perumusan verbal. Dari kegiatan menghitung banyaknya diagonal poligon, anak didik diminta membuat rumus jumlah diagonal poligon dari pola dan pengalaman yang didapatkan.

6. Permainan dengan Formalisasi (Formalization)
Merupakan tahap akhir pembelajarandan anak didik diharapkan mampu membuktikan teorema dan aksioma secara induktif.

Dienes menyatakan bahwa proses pemahaman (abstracton) berlangsung selama belajar. Untuk pengajaran konsep matematika yang lebih sulit perlu dikembangkan materi matematika secara kongkret agar konsep matematika dapat dipahami dengan tepat. Dienes berpendapat bahwa materi harus dinyatakan dalam berbagai penyajian (multiple embodiment), sehingga anak-anak dapat bermain dengan bermacam-macam material yang dapat mengembangkan minat anak didik. Berbagai penyajian materi (multiple embodinent) dapat mempermudah proses pengklasifikasian abstraksi konsep.

Konsep matematika yang disampaikan oleh Dienes merupakan sesuatu yang baru dan dapat diadopsi dalam pembelajaran matematika di Indonesia. Konsep tersebut mempermudah dalam proses pembelajaran matematika yang bersifat abstrak dan sulit untuk dipelajari. Selain itu konsep Dienes juga membuat belajar matematika menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Sehingga anak didik tidak lagi takut dan alergi terhadap matematika. Dan matematika dapat lebih mudah diterima oleh semua kalangan.

Referensi :
http://ikanoradhany.wordpress.com/
www.google.com

Alfian Tyas Kurniawan
07301244016
Pend.Mat.NR C 07

0 komentar: