CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »

Selasa, 13 Januari 2009

Konsep Matematika Al Khawarizmi Terhadap Istilah Bilangan

Pada suatu kesempatan saya bertemu dengan adik sepupu saya, Raihan, yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak. Kemudian saya tertarik untuk mengetahui kemampuan matematikanya. Saya ambil secarik kertas dan menuliskan beberapa soal penjumlahan dan pengurangan. Dengan mudah Raihan dapat menjawab soal-soal tersebut dan menuliskan jawabannya di kertas. Rasa penasaran saya kemudian muncul apakah dia bisa mengerjakan soal-soal perkalian. Kemudian saya menuliskan soal perkalian : 6 X 7. 3 X 9, dan 5 X 3. Pada dua soal pertama ternyata dia tidak kesulitan untuk menjawabnya. Tetapi pada soal ketiga dia bertanya kepada saya, 15 itu yang ditulis angka 1 atau angka 5 dulu. Saya sungguh terkejut dengan hal tersebut, begitu lancar dia menjawab soal-soal penjumlahan, pengurangan, dan perkalian. Tetapi satu keganjilan ternyata muncul ketika dia kesulitan menuliskan angka 15.

Hal tersebut kemungkinan dikarenakan penyebutan istilah bilangan yang sering dipakai. Anak-anak tidak akan sulit ketika dia disuruh untuk menulis angka 46 (empat enam), karena mereka dapat berpikir setelah angka 4 pasti angka 6. Tetapi ketika mereka disuruh untuk menuliskan angka 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, mereka akan kesulitan. Sebagai contoh apa yang terjadi dengan adik sepupu saya ketika kesulitan menuliskan angka 15. Hal ini dikarenakan peta konsep pemikiran mereka sesuaikan dengan penyebutan istilah bilangan tersebut ( lima belas ). Dia akan kebingungan angka mana yang harus ditulis terlebih dahulu, apakah angka 1 atau angka 5.

Kesulitan ini mungkin akan dipermudah dengan adanya konsep matematika Al Khawarizmi tentang istilah bilangan. Di bawah ini contoh konsep Al Khawarizmi tersebut :
11 bukan sebelas tetapi sepuluh satu
12 bukan dua belas tetapi sepuluh dua
13 bukan tiga belas tetapi sepuluh tiga
14 bukan empat belas tetapi sepuluh empat
dan seterusnya.

Dengan cara di atas, kemungkinan anak-anak akan lebih mudah menguasai matematika. Hal tersebut memang sangat sederhana, tetapi dampaknya akan luar biasa dalam proses belajar matematika anak-anak. Anak-anak akan lebih mudah menuliskan angka belasan. Jadi tidak ada salahnya jika mengenalkan cara tersebut disamping tetap mengajarkan cara yang lama. Semoga hal ini dapat dijadikan wacana bagi pemerintah dan pihak terkait demi kemajuan pendidikan di Indonesia
.
Referensi :
http://apiqquantum.wordpress.com/category/matematika-populer/page/2/
www.wikipedia.com
www.google.com

Alfian Tyas Kurniawan
07301244016
Pend.Mat.NR C 07

0 komentar: